Jumat, 08 April 2016

Aneka Jenis Produk Budi Daya Tanaman Hias
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig_6e4inRiCnG_dP7uytnKbYxJqj88d1TSUB9rz_sE3qoufI3SJA85uGQF_YvpeqB3R0M97ks9OVcyFFzNElLeJrB35qJtFw2VhcKDw2ZCzGR_GhCFgFstzjfYJdokUkpeeM3-WGiIRjE/s320/Eurya%252C_1970-2007.jpg

    Bonsai (盆栽?) adalah tanaman atau pohon yang dikerdilkan di dalam pot dangkal dengan tujuan membuat miniatur dari bentuk asli pohon besar yang sudah tua di alam bebas. Penanaman (sai, ) dilakukan di pot dangkal yang disebut bon (). Istilah bonsai juga dipakai untuk seni tradisional Jepang dalam pemeliharaan tanaman atau pohon dalam pot dangkal, dan apresiasi keindahan bentuk dahan, daun, batang, dan akar pohon, serta pot dangkal yang menjadi wadah, atau keseluruhan bentuk tanaman atau pohon. Bonsai adalah pelafalan bahasa Jepang untuk Penzai (盆栽).
Seni ini mencakup berbagai teknik pemotongan dan pemangkasan tanaman, pengawatan (pembentukan cabang dan dahan pohon dengan melilitkan kawat atau membengkokkannya dengan ikatan kawat), serta membuat akar menyebar di atas batu. Pembuatan bonsai memakan waktu yang lama dan melibatkan berbagai macam pekerjaan, antara lain pemberian pupuk, pemangkasan, pembentukan tanaman, penyiraman, dan penggantian pot dan tanah. Tanaman atau pohon dikerdilkan dengan cara memotong akar dan rantingnya. Pohon dibentuk dengan bantuan kawat pada ranting dan tunasnya. Kawat harus sudah diambil sebelum sempat menggores kulit ranting pohon tersebut. Tanaman adalah makhul hidup, dan tidak ada bonsai yang dapat dikatakan selesai atau sudah jadi. Perubahan yang terjadi terus menerus pada tanaman sesuai musim atau keadaan alam merupakan salah satu daya tarik bonsai.
Pemilihan Tanaman untuk Bonsai
Untuk membudidayakan bonsai, sebaiknya dipilih bibit bonsai yang sehat dan tidak terserang penyakit serta memiliki daun yang berwarna hijau. Sebaiknya bibit tersebut berasal dari stek atau cangkokan yang tidak memiliki akar berbentuk tunggang, namun banyak memiliki akar lateral. Beberapa tanaman yang bisa dibuat bonsai antara lain maja, sawo, cerme, jambu biji, beringin, kayu manis, dan masih banyak lagi. Diameter tumbuhan yang akan dijadikan bonsai sebaiknya yang berukuran besar sehingga tumbuhan bisa mirip dengan tumbuhan besar ketika dikerdilkan. Selain itu, tumbuhan yang dipilih juga sebaiknya memiliki percabangan yang indah sehingga nilai seni ketika dibentuk bonsai masih dapat terlihat dan menarik perhatian.

Pemangkasan dan Pembentukan
Cara budidaya bonsai pertama yang bisa dilakukan adalah dengan membuang dahan-dahan tumbuhan yang tidak diperlukan. Setelah itu, tanaman bisa dipangkas. Hal ini bertujuan untuk menentukan bentuk tumbuhan bonsai sesuai dengan yang diharapkan. Agar tidak terjadi pengeringan, pemangkasan dilakukan pada bagian pangkal percabangan, terutama bagian cabang yang tersisa. Hal ini juga bisa mengendalikan pertumbuhan cabang agar tidak terjadi terlalu cepat. Pemotongan akar bonsai sebaiknya dilakukan dengan mengarah ke samping agar pertumbuhan bisa diperbanyak. Setelah itu, bisa dilakukan teknik pengawatan. Pengawatan harus dilakukan hati-hati untuk membentuk cabang, batang, dan ranting. Berbagai bentuk bonsai bisa dipilih sesuai selera seperti bentuk tegak lurus, miring, atau tegak berliku.
Penyiapan Pot
Selain mempersiapkan tanaman yang akan dijadikan bonsai, kita juga perlu mempersiapkan pot yang akan digunakan sebagai media penanaman bonsai. Dasar pot harus dilapisi dengan kerikil-kerikil kecil yang kemudian ditimbun dengan tanah. Sebelum dimasukkan ke dalam tanah, sebaiknya akar bakalan bonsai dikurangi agar sesuai dengan ukuran pot. Kemudian bonsai bisa dipindahkan ke dalam pot yang telah siap tersebut. Cara menanambonsai yang benar adalah dengan memindahkan sebagian dulu media tanam ke dalam pot, kemudian menanam bakalan bonsai dengan posisi tepat. Setelah itu, cara tanam terakhir adalah dengan memasukkan sisa media tanam. Kemudian dipadatkan dengan menggunakan ujung jari dan telapak tangan.
Perawatan Bonsai
Perawatan bonsai juga harus rutin dilakukan agar tanaman terus tumbuh dan tidak mati. Setelah bonsai tumbuh, kita harus rutin mengamati bagaimana pertumbuhan dahan, cabang, ranting serta batangnya. Jika dahan dan cabangnya tumbuh secara berlebihan, maka bisa dilakukan pemangkasan secara rutin agar tidak menyimpang dan mengurangi keindahan bentuk bonsai. Ranting-ranting yang tumpang tindih juga harus dihilangkan. Begitu pula dengan dahan yang terlalu rimbun. Dalam setahun, pemupukan bonsai bisa dilakukan 3 kali dengan menggunakan pupuk kimia. Akan lebih bagus jika ditambah dengan pupuk kandang, kompos, maupun bahan organik lainnya. Sementara itu, penyiraman harus rutin dilakukan setiap hari.
Harga Bonsai di Pasaran
 Harganya bisa mencapai 4-5 kali harga umum di Indonesia, kadang bisa 10-100 kali lipat. enis-jenis tanaman yang belum diekspor (karena tidak cocok hidup di luar negeri atau karena tidak diminta pihak importir) juga memiliki harga yang berbeda-beda.
Bakalan bonsai beringin harganya sangat murah, hanya Rp 1.000,00. Bakalan bonsai ini banyak dijual di Purwokerto yang hampir jadi harganya bervariasi tergantung penampilan tanamannya. biasanya antara puluhan hingga ratusan ribu rupiah. Padahal harga bonsai jadinya yang bagus bisa mencapai Rp 5 juta.
Bakalan bonsai beringin karet memiliki harga dari Rp 500,00 hingga Rp 25 ribu. Sedangkan harga bonsai jadinya mencapai Rp 5 juta.



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuFpayj7N_J7nMu7srtVXc42bHYB8JPNyMRKiB5494YumgIFeoyiwEjnUDZNudwNMTH3DgiLXV-m3Ua6pTbdUp0WWVgKkGQu5c63-V9CX_c2lwbe_AvaOCEu-ZwoJJdhzxHAxTA6WXXAk/s320/P1160535.JPG
Penawar jambi (Cibotium barometz) adalah sejenis paku pohon yang telah lama dikenal sebagai tumbuhan obat. Ia dikenal pula sebagai paku gélang atau geylang atau paku simpai.
Tumbuhan ini berasal dari Tiongkok selatan hingga Sumatra dan Jawa Barat, melalui Semenajung  Malaya. Habitatnya adalah di hutan primer di daerah sejuk yang lembap dan di sana dapat tumbuh hingga 10 m. Entalnya dapat mencapai panjang 3 m. Letak sori berada di tepi lekukan anak ental.
Manfaat tumbuhan ini sebagai obat telah dikenal sejak lama. Rambut yang menutupi tangkai daun dan pucuk tumbuhnya diperdagangkan sebagai obat rematik, pendarahan dan beberapa khasiat lain. Dalam pengobatan Tiongkok ia dikenal sebagai gou ji. Dari Indonesia, tumbuhan ini sekarang mulai dibatasi perdagangan ekspor ke Prancis dan Jerman karena populasinya semakin rendah. Tekanan terhadap populasi paku ini juga meningkat setelah ia dipopulerkan sebagai pakis monyet atau pakis bulu emas, padahal yang diperdagangkan adalah titik tumbuh yang tidak mungkin hidup. Paku ini sekarang masuk dalam Kategori B CITES
Cara penanaman dan perawatan pakis
Menanam dan merawat pakis monyet ataupun jenis pakis secara keseluruhan cukup mudah asalkan memperhatikan empat unsur utama, yaitu sinar matahari, suhu, kelembaban, dan sirkulasi udara. Unsur tersebut ‘wajib’ diketahui oleh pemilik pakis, apalagi yang baru menempati iklim baru.
Pakis monyet tidak memerlukan banyak sinar matahari secara langsung karena dapat membuat daun-daunnya menjadi kuning dan kering, tetapi harus ada sinarnya masuk menyinari. Jika tanaman ini akan titempatkan pada taman, harus ada pelindung yang dapat melindungi sinar matahari secara langsung. Bahkan pada pakis gajah, sinar matahari membuat daunnya menjadi layu dan mati. Ini sesuai pada alam aslinya, pakis-pakis tersebut tumbuh pada hutan dataran tinggi yang jarang terkena sinar matahari langsung. Karena terlindungi oleh pohon-pohon besar. Sebaiknya pakis monyet diletakkan pada teras atau ruangan taman di dalam rumah.
Untuk suhu, diusahakan mendekati ideal pertumbuhan pakis di kisaran 14-28° C, sebab dengan suhu optimal, maka klorofil akan berkembang maksimal. Makin banyak klorofil dalam suatu daun, maka warna yang ditimbulkan makin tajam dan mengkilat..Kelembaban yang diharapkan berada dikisaran 80-90% dengan harapan bisa menghindarkan dari kerusakan. Untuk kelembaban berlebih akan mudah terkena penyakit, seperti cendawan. Sedangkan terlalu kering, membuat daun kering dan keriput.
Juga yang perlu diperhatikan adalah sirkulasi udara, sebab makin lancar udara bergerak, maka makin mudah tanaman mendapatkan yang dibutuhkan. Terutaman untuk pakis yang ditanam di dalam ruangan. Untuk tanaman yang ditempatkan di luar ruangan mungkin tidak terlalu bermasalah.
Media yang baik untuk tanaman pakis, adalah campuran tanah pupuk kompos, serpihan pakis (media dapat dibeli pada penjual tanaman hias).
Penyiraman pakis dilakukan minimal 1X sehari, supaya bulu pakisnya kelihatan tidak kuyu, sebaiknya disiram pada tanah sekelilingnya saja, usahakan jangan terkena bulunya. Atau jika telah berdaun, daunnya dapat di semprot pakai semprotan air.
Harga Pakis Monyet di Pasaran
 mengaku harga yang ditawarkan untuk pakis monyet mencapai Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu untuk yang berdiameter 17 cm. Sedangkan untuk ukuran diameter 24 cm dibandrol Rp 350 ribu hingga Rp 400 ribu
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6LCICd9Y4naUWl9FO_hLdsqU5dt4x4WuNCBKiKzm5cO6Hq4rftAlSn-YFGLJU869n3MEnonE1mS-RqHNIUJ5nllOYwqsTQgJkiy_DYnYaucX2ynfEEJeUwqAnsCDlVFElfaWk5UGZsTU/s320/gambar-bunga-kamboja-3.jpg



 Bunga kamboja ditemukan oleh seorang botanis berkebangsaan Prancis yang bernama Charles Plumier, karena itulah bunga kamboja mempunyai nama Latin Plumeria. Bunga kamboja dulu hanya kita jumpai di tempat-tempat yang berbau religi seperti pemakaman dan tempat-tempat lain, namun kini hal itu sudah berubah. Bunga ini tidak mempunyai hubungan sama sekali dengan Negara Kamboja sebab bunga ini ternyata berasal dari Amerika Tengah yang meliputi Equador, Colombia, Cuba, Venezuela
Cara Menanam Bunga Kamboja dengan Stek Batang
Untuk memperbanyak bunga kamboja ini tidaklah sulit sama sekali. Kamboja dapat ditanam dengan cara penyetekan yaitu dengan cara memotong batangnya lalu segera di tanam pada media tanam. Kamboja ini termasuk jenis tanaman yang lebih menyukai terik cahaya matahari daripada jika ia harus ditempatkan di dalam ruangan tanpa cahaya matahari langsung.
Jika anda masih dalam proses mencari bibit kamboja yang cocok, beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan anda adalah warna, jenis daun – seperti yang diketahui bahwa kamboja ada dua jenis, berdaun lancip dan berdaun bulat.
Ketika anda memilih bibit kamboja pun, anda harus memilih bibit yang berkualitas baik. Ciri bibit yang baik adalah yang akar-akarnya dibungkus dengan menggunakan polybag atau karung, sehingga si kamboja ini tetap terjaga kesehatan batang-batangnya.
Media Cara Menanam Bunga Kamboja dengan Batang
Sebelum penanaman, siapkan terlebih dahulu lahan untuk penanaman. Gali lubang yang cukup dalam hingga mencapai kedalaman delapan puluh sentimeter. Usahakan area tanam tersebut tidak memiliki sisa-sisa bongkahan batu bata ataupun batu yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman kamboja ini.
Ketika ditanam, lepaskan pembungkus akar, namun tetap biarkan tanah yang masih menempel pada akar-akarnya. Hal ini ditujukan agar bunga kamboja bibit ini diberi waktu untuk beradaptasi. Sehingga tanaman bunga kamboja pun dapat tetap bertahan hidup dengan baik. Satu tips penting untuk anda yang ingin membudidayakan tanaman bunga kamboja ini adalah anda harus memilih jenis tanah porus sebagai media tanam bunga kamboja. Sifat tanah porus yang tidak mudah menyerap air akan sangat cocok untuk tempat hidup tanaman bunga kamboja yang tidak terlalu menyukai air.
Harga Bunga Kamboja
Bunga kamboja sekarang sedang mempunyai potensi yang besar untuk dijual. Bayangkan saja harga perkilo bunga keringnya bisa mencapai Rp. 100.000,- dan ada juga yang lebih dari itu mencapai Rp. 125.000,- per kilo.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB8TdYrfPE1XvgWyKSgMTjXmZstELvoUZis4DNOnxWqxmAPXVQaV8N7ZOkhQqONHzPuZtLHACMFDf8Q9caNpojGYMdOjXCTiWIRv9OR2uQ0qeZKDXV8COifUrK__lasCN9EG1fVu1dix4/s320/pohon-adenium.jpg
 Adenium atau Kamboja Jepang (nama kamboja jepang sendiri sebenarnya menyesatkan, karena dapat diidentikkan dengan kamboja, yang banyak ditemui di areal pemakaman. Sedangkan embel-embel kata jepang seakan-akan bunga ini berasal dari Jepang, padahal Adenium berasal dari Asia Barat dan Afrika berasal dari daerah gurun pasir yang kering, dari daratan asia barat sampai afrika.


Penyerbukan
Penyerbukan pada tanaman ini sudah bisa dilakukan dengan bantuan manusia . penyerbukan pada angin disebut dengan bunga anemophilous dan dengan bantuan serangga disebut entomophilous, dan dengan bantuan manusia yaitu dengan cara memindahkan benang sari keputik bunga.
Untuk menghasilkan pembuahan yang fertil mebutuhkan dua jenis tanaman yang berbeda genetiknya. Penyerbukan dikatakan berhasil apabila telah terjadi buah yang membesar berbentuk tanduk.
Perawatan Adenium
1.  Tempatkan Pada Sinar Matahari Yang Cukup
Sesuai dengan habitat aslinya di  gurun, adenium menyukai sinar matahari langsung. Semakin tinggi  intensitas dan lama penyinaran, dalam kondisi tanaman sehat, ia akan tumbuh optimal. Percabangannya pun semakin kokoh
2.  Pemilihan Media Tanam Yang Tepat Untuk Adenium
Perakaran sehat menjadi penting dalam merawat adenium. Pilih media tanam porus, tidak mudah mengikat air serta sulit memadat. Campuran pasir malang kasar, pupuk kandang matang,  dan pecahan arang, perbandingan 1:1:1 adalah kombinasi bahan media terbaik. Khusus media pasir, cuci pasir terlebih dahulu hingga bersih  dan terbebas dari lumpur dan tanah sebelum dipakai.
3.  Bisa Menggunakan Media Kompos Untuk Menanam Adenium
Kompos dapat dipakai sebagai media dengan syarat harus benar-benar matang. Tambahkan kapur dolomit  secukupnya bila kompos tersebut dipakai supaya derajat keasaman (pH) media tanam berkisar antara 7-7,5
4.  Repotting Tanaman Adenium  Pada Waktunya
 Saat melakukan repotting atau penggantian media, buang sebagian akar adenium yang halus, lantas letakkan tanaman tersebut di tempat teduh selama sepekan hingga lukanya sembuh. Tanam kembali memakai media tanam kering. Penyiraman dapat dilakukan sepekan berikutnya dan letakkan adenium di tempat dapat memperoleh sinar matahari penuh
5. Penyiraman  Adenium Secara Teratur
 Penyiraman teratur memikliki pengaruh yang  besar terhadap pertumbuhan adenium. Jika tanaman sehat, penyiraman dapat dilakukan setiap hari. Salah satu ciri tanaman sehat adalah daun baru terus bermunculan dan segar. Kuncup bunga juga bermunculan. Saat itu tanaman memerlukan air cukup banyak. Saat cahaya matahari penuh, penyiraman dilakukan hingga air menetes keluar lubang pot. Sebaliknya, bila tanaman tidak sehat, penyiraman cukup sepekan sekali.
6.  Pemupukan Adenimum
Saat pemupukan, pilih pupuk slow release seperti Osmocote, Dekastar, dan Magamp sesuai dosis.  Gunakan pula pupuk berkadar fosfor (P) dan kalium (K) tinggi untuk merangsang adenium rajin berbunga.
7.  Pemangkasan Tunas Adenium
Lakukan pemangkasan ujung tunas adenium dikombinasi pemangkasan cabang secara teratur dengan pola cabang 1-3-9. Usahakan tidak terdapat cabang yang tumpang-tindih sehingga tajuk rapi dan terlihat kompak.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij0cmrjq9yoM65u5ZfnzKKnMxF6Pb3fV8ul7j4WAvdYW5UYiLINZ-ywVEZOXXQgd6NnhpYjEbeJkT85cROBueILc6TKYkRJj4F6-quKZKpGu8UVWqirQ-9UmAIsgk37hwgSrCVCWG_Dsk/s1600/220px-Euphorbia_February_2008-2.jpg
Euphorbia adalah salah satu genus tumbuhan berbunga terbesar yang memiliki 2.420 spesies. Jenis bunga dari genus ini banyak yang memiliki peran penting bagi manusia. Fungsi penting tersebut diantaranya adalah sebagai tanaman hias, obat-obatan dan juga gulma.Orang Afrika menggunakan tumbuhan ini untuk kandang ternak. Di Meksiko tumbuhan dari genus Euphorbia digunakan sebagai bahan pembuat lilin, pelumas, dan kertas waterproofing.

 Penanaman
Tananam cantik ini mempunyai spesies lebih dari 2000. Sebagian memang berasal dari dataran Afrika dan Madagaskar. Daerah yang terkena sinar matahari penuh. Maka bunga ini mudah beradaptasi di Indonesia.
Cara cepat menanam dan memperbanyak euphorbia. Walau banyak cara misalnya dengan cara tanam biji, sambung, stek maupun cara lain. Dibawah ini cara stek yang kami pilih. Selain praktis juga kita tahu secara persis warna bunga apa yang kita kehendaki.
Potong cabang yang sehat kira-kira setinggi 10 – 15 cm, Siapkan pot yang sepadan dengan bakal tanaman. Usahakan lobang pot dibawah lancar agar air tidak berlebihan yang dapat menakibatkan pembusaukan.
 Siapkan media tanam berupa tanah, pasir dan sekam. Taburkan dan campur dengan butiran pupuk lambat secukupnya (jangan berlebihan).
Tanam batang euphorbia dengan posisi tegak. Siram sampai media terlihat padat.
 Letakkan ditempat yang agak teduh namun masih ada sinar mataharinya sampai sekitar satu minggu.
 Usahakan media tidak terlalu basah.
 Setelah mulai tumbuh tunas daun pada pucuknya, pindahkan ditempat yang terkena matahari secara langsung.
Perawatan 
 Agar euphorbia tumbuh bagus, sehat dengan bunga yang semarak, tentu memerlukan perlakuan tersendiri. Walau pada dasarnya tanaman gurun ini cukup bandel dan mudah perawatannya.  Untuk tahap awal adalah tahap penyuburan. Tahap ini bisanya dilalui sekitar satu sampai dua bulan. Pada fase ini, adalah setelah tanaman melewati waktu dua bulan, tanaman akan mulai mengeluarkan beberapa cabang. Daun terlihat sangat subur, lebar dan rindang. tahap berikutnya adalah tahap penbungaan. Pada tahap tersebut, tanaman harus terkena matahari secara langsung dan penuh sepanjang hari. Siram setiap hari dengan cara menggunakan gembor. Usahakan air yang menyiram tidak terlalu deras dan keras yang menagakibtkan daun tertancap duri atau sobek. Setelah satu minggu akan muncul bunga-bunga kecil diantara sela-sela tajuknya. Bunga tersebut akan terlihat dewasa setelah satu bulan yang ditandai bunga serempak yang cerah dan indah menyesaki seluruh daun-daunnya. Untuk merawat agar euphorbia tetap berbunga lebat sepanjang masa, tentu anda juga harus merawatnya. Usahakan agar tanaman terkena sinar matahari secara langsung dan penuh, unsure hara tetap dalam jumlah yang memadai. Berikan pupuk majmuk dengan kadar NPK dimana N rendah dan PK lebih tinggi. Anda bisa menggunakan pupuk padat maupun cair yang saat ini tersedia hamper diseluruh penjual tanaman hias maupun toko-toko pertanian di daerah anda. Selamat mencoba.
Harga di Pasaran
   Banyak nurseri yang menjual euphorbia mulai dari ukuran kecil sampai besar. Harganya pun bervariasi, yaitu antara Rp 50.000,00 – Rp 40.000,00. Bahkan, adapula yang berharga hingga jutaan rupiah, tergantung ukuran, jenis, dan kualitasnya.
   Nurseri yang bermutu bagus tentu dapat menerangkan asal-usul tanaman, mulai dari jenis bunga, jumlah dompolan, bahkan cara perawatannya. Sosok yang memikat belum tentu berkualitas bagus. Setelah dibeli, ternyata tanaman enggan berbunga setelah tiba di rumah. Oleh karena itu, pembelian euphorbia hendaknya dilakukan di nurseri yang telah terkenal dalam menjamin kualitas.
   Penentuan jenis euphorbia yang cocok dapat disesuaikan dengan keuangan. Tanaman muda berukuran 10-15 cm dapat menjadi pilihan karena harganya relatif murah. Bibit asal sambungan biasanya belum terlihat berbunga. Pembeli harus menunggu beberapa minggu untuk menikmati kecantikan bunganya.
  
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgITUhZCJ-C6BWYtCRJDU0DWInkaYjirMLjyy_MbXl3xm3_sQ_DZrmKspzZD1vU5OcGrHrksSF1unPmO7i5H3CmI_5WcY0lZAZPhB9L9lNQxsKAxizPQQZxFTcrz1aqJXxjRUQLNvmtxbg/s320/aglonema2.JPG 
Aglaonema, sri rezeki, atau chinese evergreen merupakan tanaman hias populer dari suku talas-talasan atau Araceae. GenusAglaonema memiliki sekitar 30 spesies.
Habitat asli tanaman ini adalah di bawah hutan hujan tropis, tumbuh baik pada areal dengan intensitas penyinaran rendah dan kelembaban tinggi.Tanaman ini memiliki akar serabut serta batang yang tidak berkambium (Berkayu).Daun Menyirip serta memiliki pembuluh pengangkut berupa xilem dan floem yang tersusun secara acak.
Kini berbagai macam Aglaonema hibrida telah dikembangkan dengan penampilan tanaman yang sangat menarik dengan bermacam-macam warna, bentuk, dan ukuran daun sehingga jauh berbeda dari spesies alami.
Penanaman 
Budidaya tanaman hias aglonema agar tumbuh sehat dan baik diantaranya adalah dengan menggunakan media dengan komposisi yang pas, media dengan tingkat keasaman/pH dan porositas (Porous) yang ideal sangat baik untuk pertumbuhan aglaonema, media tanam aglaonema juga harus steril, yaitu bebas dari penyakit, tidak mudah lapuk dan hancur karena air, mudah diperoleh dan harganya terjangkau, aglaonema dapat tumbuh dengan baik pada media dengan pH 7 atau disebut juga pH netral yang kaya akan zat hara, angka pH dengan selisih 0,5 – 1 masih dianggap pH ideal.
Porous artinya mudah mengeluarkan kelebihan air, tingkat porositas yang dibutuhkan pada media tanam sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, yaitu ketinggian dan kelembaban, pada dataran rendah yang panas dan bercurah hujan rendah, media tanam sebaiknya harus bisa menahan air sehingga media tidak kekeringan, sebaliknya di dataran tinggi yang umumnya sering hujan sebaiknya gunakan media dengan porositas tinggi agar kelebihan air mudah dikeluarkan.

Penyiraman
Aglaonema termasuk tanaman yang butuh air dalam jumlah cukup, jadi penyiraman hal penting yang mesti diperhatikan agar aglaonema tumbuh baik, tapi tidak sampai menggenangi medianya, frekuensi dan dosis penyiraman perlu diatur sesuai dengan kondisi media dan lingkungan setempat.

Pemupukan
Untuk menunjang pertumbuhan tanaman aglaonema kebutuhan nutrisi sangat penting, beragam merek pupuk majemuk/anorganik mudah diperoleh, bahkan saat ini sudah banyak beredar pupuk khusus aglaonema. Sebelum memilih, cermati dulu komposisi nutrisi dan penggunaanya, barulah cara dan dosis pemberiannya, pemberian pupuk dengan dosis rendah, tetapi sering diberikan akan menghasilkan tanaman kualitas baik dibanding dengan pemberian sesekali dengan dosis tinggi. Tips perawatan tanaman hias tersebut bisa Anda coba.

Mengganti Media Tanam
Untuk menjaga agar kualitas aglaonema tetap baik perlu dilakukan penggantian media tanam, media tanam yang baik akan membuat aglaonema tumbuh dengan sehat, penggantian media tanam/repotting aglaonema dilakukan setiap 6-12 bulan sekali, repotting juga dibutuhkan oleh tanaman yang sudah terlalu besar sehingga tidak sebanding lagi dengan ukuran pot

Hama Dan Penyakit
Hama adalah hewan pengganggu tanaman yang secara fisik masih dapat dilihat secara kasat mata tanpa bantuan alat. Hama pada aglaonema bermacam-macam dan gejalanya berbeda-beda diantaranya ;
Ulat – hama ulat ada yang menyerang daun, yaitu spodoptera sp dan ada juga yang menyerang batang, yaitu Noctuidae
Kutu putih (kutu kebul) – kutu ini sering menyerang aglaonema di dataran rendah dibanding di dataran tinggi. Kutu putih menyerang batang dan daun bagian bawah, kutu tersebut mengisap cairan daun dan meninggalkan jelaga pada daun
Belalang – belalang menyerang tanaman aglaonema sama hal nya dengan ulat, yaitu menyerang daun
Kutu sisik – hama ini menyerang daun, pelepah, batang dan bunga, bentuknya seperti lintah dengan ukuran yang lebih kecil, kutu sisik ini dapat menyebabkan daun mengerut, kuning, layu dan akhirnya mati
Kutu Perisai – kutu ini menyerang bagian daun, kutu ini biasanya terdapat koloni dengan membentuk barisan di bagian tulang daun, kutu ini memiliki bentuk seperti perisai pada bagian punggungnya
Root mealy bugs – menyerang bagian akar tanaman, bentuknya seperti kutu putih, tanaman menjadi kurus, kerdil, daunya mengecil dan layu
Penyakit – penyakit pada tanaman khususnya aglaonema disebabkan oleh 2 patogen, yaitu cendawan dan bakteri.
Jumlah cendawan yang menyebabkan penyakit pada umumnya lebih banyak dibanding bakteri, berikut penyakit yang biasanya menyerang aglaonema:

Layu fusarium, gejala serangan ditandai dengan tulang daun yang pucat berubah warna menjadi coklat keabuan lalu tanggkainya membusuk, penyebabnya adalah media yang selalu basah sehingga media tanam ber-pH rendah, yang kondisi tersebut membuat Fusarium oxysporium leluasa berkembang.
Layu Bakteri, ditandai dengan daun dan batang yang melunak serta bau yang tak sedap
Busuk Akar, ditandai dengan daun yang menjadi pucat lalu busuk, batang yang berlubang dan layu, akarnya berwarna coklat kehitaman, yang disebabkan media terlalu lembab sehingga menyebabkan cendawan cepat berkembang
Bercak daun, yang disebabkan oleh cendawan, penyakit ini ditandai dengan adanya bercak pada daun yang lama kelamaan membusuk
Virus, pada aglaonema ditandai dengan daun yang berubah menjadi kekuningan atau menjadi keriting, perubahan tersebut karena virus dapat menghancurkan klorofil dan jaringan lainnya pada daun, virus susah ditanggulangi, perawatan dan pengendalian lingkungan yang baik merupakan cara pencegahan yang paling efektif

Memperbanyak Aglaonema

Aglaonema bisa diperbanyak melalui 2 cara, yaitu generatif (kawin) dilakukan dengan cara menanam biji sedangkan vegetatif (tidak kawin) dilakukan melalui stek, pemisahan anakan, cangkok, dan kultur jaringan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar